IBM Bekasi: Dinamisasi Pendidikan, Kurikulum Dinamis Menjawab Tantangan Kekinian

Penulis: Jibran Al Farruq

(Sekretaris Komunitas Jurnalis Muda Muhammadiyah IBM Bekasi)

Kurikulum terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dunia pendidikan pun bersiap-siap beradaptasi dengan perubahan itu. Tak terkecuali IBM Bekasi menyongsong perubahan sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusannya.

BEKASI. IBM NEWS15. – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema “Penguatan Kurikulum Program Studi Yang Responsif Terus Kebutuhan Industri dan Masyarakat” bertempat di Auditorium Abdul Malik Fadjar Kampus 2 IBM Bekasi, Sabtu (09/8/2025).

Kegiatan FGD ini dihadiri struktural dan para pemangku kepentingan IBM Bekasi yang tediri dari Wakil Rektor I, II, dan III, Para Kaprodi, Dosen, Alumni. Juga mengundang Ketua Bidang Pendidikan APSEI Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), para mitra BPRS Riyal Irsyadi, PT. Syariah Saham Indonesia, PT. DABI Air Nusantara, dan IAI Jawa Barat.

IBM Bekasi mengundang secara khusus Narasumber yang berkompeten dibidangnya yaitu dari PT Prizer Indonesia sebagai Supply Chain Leaders (Andy Wahyu Daryanto), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementrian dalam Negeri (Dian Hasanah), General Manager Divisi Pengelolaan Gedung di Puri Orchard Apartment (Luhut Indra) serta Partner Akuntan Publik (Abdul Muslim).

Dinamisasi pendidikan merujuk pada perubahan dan perkembangan yang terus-menerus dalam dunia pendidikan. Ini mencakup berbagai aspek seperti kurikulum, metode pengajaran, teknologi pendidikan, dan tujuan pendidikan, yang semuanya disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum dinamis diartikan sebagai konsep yang fleksibel, mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan sosial, teknologi, dan kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda. Lembaga maupun institusi pendidikan mensikapi perubahan itu dengan mengkaji ulang kurikulumnya.

Wakil Rektor III IBM Bekasi, Epen Supendi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kegiatan FGD ini menjadi bagian penting dalam siklus peningkatan mutu akademik di lingkungan kampus IBM Bekasi.

Perubahan dan penyesuaian kurikulum ini adalah sebuah keniscayaan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan zaman.

“FGD ini merupakan upaya yang strategis dalam mewujudkan kurikulum yang tidak hanya saja memenuhi KKNI, dan ketentuan-ketentuan pemerintah, akan tetapi ini adalah upaya bagaimana Kampus Berdampak itu dapat wujud,” tandas Epen.

Integrasi antara aspek keilmuan, etika, dan nilai-nilai baik itu lokal atau global ini adalah bagian yang tidak pernah terpisahkan. Suatu halangan yang tidak dapat dihindari IBM Bekasi yaitu bagaimana pemanfaatan teknologi yang semakin maju ini.

“Kami sangat berharap mendapatkan berbagai masukan, karena dengan masukan inilah yang akan menjadi pijakan Kami untuk menyusun kurikulum baru dengan mempertimbangkan mana yang lebih baik untuk ke depannya sehingga nantinya sesuai dengan kebutuhan atau keinginan yang seharusnya akan diserap oleh dunia usaha atau industri,” harapan Muhammad Rafi Siregar (Wakil Rektor I IBM Bekasi).

Dekan FEB IBM Bekasi, Eva Fauziana dalam paparannya mengemukakan bahwa salah satu kendala kampus baru yaitu kategori tingkat akreditasi tidak bisa secara instan, maka untuk mendapatkan itu semua membutuhkan proses yang sangat panjang. FGD ini menjadi alasan utama untuk menyesuaikan pengembangan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri saat ini.

Harapan besar IBM Bekasi setelah mengadakan kegiatan FGD perubahan kurikulum ini adalah supaya menghasilkan capaian pembelajaran yang sesuai dengan harapan institusi, prodi dan mata kuliah. Penyesuaian isi kurikulum terhadap dinamika kebutuhan dunia usaha dan indutri termasuk sofskills yang didapat di kampus ini sangat dibutuhkan supaya para lulusan IBM Bekasi siap untuk terjun ke dunia industri dan usaha/kerja.