
“Segala ‘penyakit-penyakit’ internal yang menghambat peningkatan Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) khususnya peserta didik dan tenaga pendidik mesti Kami taklukan”
KARAWANG. Warta Perpustakaan IBMB. UPT Perpusidigit dan Badan Penjaminan Mutu (BPM) IBM Bekasi mengadakan Silaturrahim dan Kerjasama Program dengan SMK Teknologi Industri Muhammadiyah Satu (SMK TI MUTU) Cikampek dan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Derah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karawang, yang bertempat di ruang rapat Kepala SMK TI MUTU Cikampek (20/5/2025). Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang bertema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”.
Kegiatan Silaturrahim dan Kerjasama Program yang dihadiri dari unsur SMK TI MUTU Cikampek Heni Nuraeni (Kepala Sekolah), Dian Hermayani (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum), Faizal Rahman (Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas), Ratno Septiadi W. (Kepala Perpustakaan), Majelis Dikdasmen PNF PDM Kabupaten Karawang, Dwi Setyono Agus (Ketua). Dan dari unsur IBM Bekasi yaitu Sugiyatno (Kepala BPM), Yoni Haris Setiawan (Kepala UPT Perpusidigit), dan Nur Auliah (Tenaga Pelaksana Teknis UPT Perpusidigit). Agenda yang dibahas yakni Pertama, Laporan Progres Aktivitas Rencana Tindak Lanjut (RTL) Goes to School; Pelatihan Jurnalistik, Audivisual, Sinematografi dan Videogarafi Bagi Guru dan Pelajar (GTS; PIJAR). Kedua, Rencana Pelatihan Cyber Security dan Cesco Academy.

Kepala UPT Perpusidigit, Yoni Haris Setiawan menyampaikan Laporan Kemajuan Aktivitas pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (RTL) GTS; PIJAR di SMK TI MUTU, SMK Muhammadiyah 2 (MUDA), SMK Muhammadiyah Tiga (MUTIA) dan SMA Muhammadiyah Karawang yang telah dilaksanakan selama tiga bulan (Februari, Maret, April 2025). RTL dimaksudkan agar para peserta didik dan tenaga pendidik yang telah mengikuti kegiatan dapat menyusun karya literasi lebih leluasa dan produktif, media pembinaan dan pendampingan untuk menghasilkan karya literasi yang maksimal dan berkelanjutan. Dan mempublikasikan atau menerbitkannya pada media massa online.
Dari keempat sekolah tersebut, peserta didik dan tenaga pendidik mengalami kemajuan dalam penyusunan karya literasi dan beberapa karyanya telah dipublikasikan atau diterbitkan di media massa online. Walaupun masih banyak peserta didik dan tenaga pendidik yang belum mempunyai kesadaran akan konsistensi dan komitmen serta maksimal dalam penumbuhan pembiasaan berliterasi yang produktif. Kendala-kendalanya antara lain, Pertama, pemahaman berliterasi yang belum komprehensif, selama ini literasi hanya diartikan membaca dan menulis pada media buku saja. Kedua, Keteladanan tenaga pendidik yang menghasilkan karya literasi produktif sangat tidak muncul, sehingga peserta didik tidak memiliki daya ungkit.

Ketiga, lemahnya motivasi atau pembimbingan tenaga pendidik dalam mendorong peserta didik, padahal setiap sekolah memiliki kegiatan yang dilaksanakan baik ekskul, perayaan, peringatan-peringatan hari besar maupun keiikutsertaan dalam kegiatan lainnya sebagai sumber tulisan. Keempat, kurangnya atau tidak mempunyaisumber daya insani penyunting (editor) yang berintuisi jurnalis. Kelima, tidak memiliki akses untuk publikasi ke media massa secara intens. Keenam, kegiatan literasi bukan menjadi kebutuhan yang tumbuh bersumber dari mind, soul, conscience, selama ini hanya menjadi kewajiban tugas saja sehingga tidak berkelanjutan.
Tujuan RTL kegiatan adalah untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai rencana, efektif, dan efisien, serta untuk meningkatkan mutu dan kepuasan peserta. RTL juga membantu dalam menata rencana kerja di masa depan dan memberikan dasar bagi penjabaran program kerja yang sistematis, mengurangi potensi kesalahan dan ketidakpastian, peningkatan mutu, meningkatkan kepuasan peserta, rencana kerja masa depan. Selain itu, sebagai dasar penjabaran program kerja yang sistematis dan terstruktur, mengidentifikasi hambatan, dan untuk memastikan bahwa standar mutu tercapai dan dapat ditingkatkan.

Kepala SMK TI MUTU, Heni Nuraeni dalam evaluasi pelaksanaan RTL GTS; PIJAR mengungkapkan kadang-kadang memang memotivasi aktifivitas menulis belum dapat menyajikan sebagai pembiasaan, walaupun cita-cita ingin menggiatkan kegiatan literasi ini kepada peserta didik dan tenaga pendidik cukup menggebu. Lagi-lagi peserta didik harus di motori, itu semestinya menjadi tugas tenaga pendidik yang telah diberikan amanah. Penyakitnya itu ada di internal, perlu terus di motivasi dan kurang termotivasi.
“Keinginannya dari kegiatan ini ialah terbentuknya ekskul literasi, hal-hal yang perlu dikembangkan, pasca kegiatan GTS tidak ada kumpul-kumpul dari team work dan guru pendampingnya sehingga peserta didik menciut kembali semangatnya, niat menulis itu ada, namun ‘penyakit’ malas yang menjadikan aktifitas literasi belum berkelanjutan. Silaturrahim kali ini menjadi nutrisi bagi Kami, dari laporan yang disampaikan UPT Perpusidigit IBM Bekasi ini menjadi pelecut untuk melanjutkan program literasi di SMK TI MUTU Cikampek,” tandas Heni Nuraeni.

Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kabupaten Karawang, Dwi Setyono Agus menanggapi laporan yang telah disampaikan UPT Perpusidigit IBM Bekasi. Dwi menyoroti, mengapa hasil dari kegiatan yang menyusun karya literasi sangat minim sekali? Padahal antusiasme anak-anak cukup luar biasa sekali dengan praktiknya ketika pelaksanaan pelatihan GTS; PIJAR.
“Kenapa bisa mandeg? Yang perlu disentuh memotivasi anak, terutama tenaga pendidik bila tersentuh untuk menulis dapat menyempatkan waktu dari 24 jam dan sepekan dapat menghasilkan tulisan padahal sekolah banyak kegiatannya. Setelah kegiatan GTS; PIJAR tenaga pendidik tidak membangun lagi motivasi pada peserta didik,” ungkap Dwi Setyono.

Penumbuhan aktivitas literasi bagi peserta didik diperlukan keteladanan dari tenaga pendidik dalam bentuk produk literasi yang riil. Dukungan warga sekolah sangat berdampak pada motivasi, konsistensi dan komitmen peserta didik untuk mengimplementasikannya secara berkelanjutan.
Khususnya para peserta didik dan tenaga pendidik, RTL pasca kegiatan pelatihan semestinya meningkat, karya-karya literasi yang telah dipublikasikan di media massa online akan menjadi referensi yang tersimpan di perpustakaan sekolah yang dapat dinikmati warga sekolah.
“Kami akan melanjutkan program gerakan literasi yang telah dilaksanakan ini, ‘penyakit’ malas itu mesti ditepis, mesti ditaklukan setelah silaturrahim ini akan di bangkitkan kembali dengan motivasi baru untuk berkarya literasi berbasis produk, berkolaborasi dengan IBM Bekasi” semangat Kepala SMK TI MUTU.
Malas, lemahnya pembimbingan secara kontinyu, harus ditanyakan dan dilecut terus baru bergerak merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan ceramah-ceramah harus digempur dengan keteladanan nyata tenaga pendidik. Memberikan motivasi tidak hanya sekadar keberanian, perlu strategi dan bukti riil yang tidak terbantahkan.
Semoga momentum silaturrahim dan kerjasama program yang bertepatan degan Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang bertema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” dapat membangkitkan aktifitas literasi peserta didik dan tenaga pendidikan, dan mengikis penyakit-penyakit yang melekat.
#Salam Literasi, Indonesia Berkarya!
#Jiwa Muda Semangat Berkarya!




