
Penulis: Jibran Al Farruq
(Pengelola Komunitas Jurnalis Muda Muhammadiyah IBM Bekasi)
Kabinet Reformasi BEM IBM Bekasi mengadakan pertemuan dengan tujuan mengakomodir aspirasi dalam aktivitas yang telah berlangsung atau akan mendatang, Komposisi ini akan membawa perubahan atau jalan di tempat (Stagnasi).
BEKASI. IBM News15. – Kabinet Reformasi IBM Bekasi menyelenggarakan pertemuan Koordinasi Seluruh Anggota Badan Ekonomi Mahasiswa (BEM) dan Rapat Internal Kabinet, Sabtu (21/5/2025) bertempat di Masjid Babul Ilmi Kampus 2 IBM Bekasi beberapa pekan yang lalu. Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) mengundang para Menteri Kabinet Reformasi untuk membahas beberapa agenda aksi ke depannya.
Saat ini Kabinet Reformasi BEM IBM Bekasi 2025-2026 berjumlah 24 orang, dengan struktur organisasi yakni, Presma, Wakil Presma, Sekertaris Kabinet, Bendahara (Kementerian Keuangan), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Kementrian Sosial Politik (Kemensospol).
Presma BEM IBM Bekasi, Muhammad Syauqy Al Firdausy (Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Semester 6) mengakomodir aspirasi semua anggota BEM dan agenda yang akan dijalankan. Pertama,Acara kunjungan yang akan dilaksanakan pada Jum’at 27-29 Juni 2025 di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang dalam rangka pengukuhan, Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) dan Simposium Kebangsaan aliansi BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Zona III (DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten).
Dalam agenda ini yang akan menjadi utusan BEM IBM Bekasi, Syauqy, M. Sulthon, Jujun, Alan, dan Alvin Bekasi dan amanah dalam yang mengusung pesan “Isu tentang lingkungan hidup”. Presma BEM IBM Bekasi, Syauqy menyampaikan kepada seluruh anggotanya dalam rapat ini.
“Isu yang akan kita bawa kesana adalah salah satunya yaitu tentang lingkungan hidup yang relevan terhadap pergerakan mahasiswa saat ini dan yang berdampak langsung kepada mahasiswa,” ujar Syauqy
Kedua, Setiap problem kegiatan yang padat dan belum tersinergikan jadwal kegiatan lainnya, agar setiap Kementerian harus memiliki aturan jadwal secara tertib dan jelas sejak saat ini sampai akhir periode nanti. Dan yang akan bertanggung jawab dengan aturan jadwal ini adalah Sekertaris Kabinet, Anjani, kemudian disosialisasikan kepada Kementerian-kementrian yang ada.
Ketiga, Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja (RAPB) agar dapat dikondisikan semaksimal mungkin dan efisisen serta efektif sesuai sasaran berdampak. Sehingga segala bentuk kegiatan dapat memberikan jalan alternatif terkait pengelolaan keuangan ini.
Harapan yang disampaikan Syauqy terhadap kerjasama kampus dengan kegiatan mahasiswa terus dibangun dengan kekuatan koordinasi. Selain itu semua anggota berusaha untuk mulai membuka jejaring eksternal masalah lembaga atau instansi yang dapat berkolaborasi dengan kampus (partnership) untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Perubahan datangnya dari kesungguhan dalam menjalankan roda organisasi. Jika perubahan itu tidak dapat dijalankan maka roda organisasi akan stagnan. Aksi pun akan tumpul karena tidak ada pergerakan. Keaktifan semua anggota BEM dengan program setiap Kementerian akan memberikan dampak prestasi bagi institusi.
“Harapan Saya kampus dapat mensupport, Persyarikatan Muhammadiyah juga mensupport supaya mahasiswa lebih bersemangat untuk menjalani kegiatan, semua anggota BEM juga bersama-sama menguatkan kreativitasnya, dan mensupport balik aktivitas kampus dan Persyarikatan Muhammadiyah” pungkas Syauqy. [jaf_25]
#Salam Literasi, Indonesia Berkarya
#Jiwa Muda, Semangat berkarya
Dok. Foto: Nur Auliah
Editor: Yoni Haris Setiawan
FOTO GALLERY