Yoni Haris Setiawan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) sangat menggiatkan literasi perpustakaan dan memiliki peran dalam pembinaan perpustakaan SMPT, khususnya dalam hal peningkatan mutu dan akreditasi. Kepala P3SMPT sangat terkesan dengan kegiatan literasi UPT Perpusidigit IBM Bekasi
BEKASI. Warta Perpustakaan IBMB. Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi (P3SMPT) Perpusnas RI, Taufiq A. Gani, kali pertama hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan UPT Perpusidigit IBM Bekasi. Kepala P3SMPT Perpusnas RI menjadi Narasumber pada Sosialisasi, Assessment dan Pembekalan Perpustakaan dan Publikasi Digital, Literasi, Kewirausahaan, dan Pembekalan Sumber Daya Insani (Sabtu, 25/1/2025) beberapa bulan yang telah lalu bertempat di Auditorium Abdul Malik Fadjar Kampus 2 IBM Bekasi.
UPT Perpusidigit IBM Bekasi telah mengagas dan atau mencanangkan Program Gerakan Akasi Mahasiswa Tumbuhkan Literasi Perpustakaan (GRAHA TULISAN). Salah satunya dengan membentuk Sub Unit Kerja yaitu IBMB News yang bertujuan menumbuhkan, membudayakan, mengembangkan, meningkatkan, dan memberdayakan talenta mahasiswa yang fokus pada Literasi Publikasi Karya Ilmiah dan Literasi Karya Inovatif berbasis Produk yang di publikasikan/diterbitkan pada media sosial.
IBMB News telah bekerjasama dengan sekolah-sekolah tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA se-Jabodetabek dan Karawang dengan kegiatan Goes to School; Pelatihan Jurnalistik, Audivisual–Sinematografi–Videografi (GTS; PIJAR) bagi Pelajar dan Guru. Dan terus akan menebar gerakan literasi berbasis produk.
Selain sebagai narasumber, Kepala P3SMPT hadir dalam bincang-bincang eksklusif pada program SMARTALKShow IBMB News yang dipandu/sebagai Host yakni Rofiqoh Luthfiyyah Sunarya (Team Work IBMB News). Berikut petikan bincang-bincang Rofiqoh seputar problematika, pengembangan dan peningkatan perpustakaan bersama Kepala P3SMPT.
Bagaimana kondisi Perpustakaan SMPT saat ini?
Kepala P3SMPT mengungkapkan bahwa bila diamati lebih seksama, kondisi perpustakaan di Indonesia ini sangat penuh bervariasi. Dimana banyak perpustakaan ada yang unggul di sekolah-sekolah utamanya di kota-kota besar. Perlu disadari negara Indonesia sangat luas menjadi ketimpangan antar wilayah Indonesia barat, tengah dan timur, pedesaan, kota, daerah terluar, tertinggal terjadi curam atau ketimpangan kemajuan pembangunan berakibat pada tingkat mutu sekolah dan perpustakaan yang belum seragam.
Dari kondisi itu, menurut Taufiq belum adanya keseragaman sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dari sisi kualitas. Upaya Perpusnas untuk memeratakan semua jenis perpustakaan yang saat ini cukup variatif bekerjasama dengan para stakeholder daerah setiap institusi untuk memiliki perpustakaan yang sesuai, seragam memenuhi persyaratan minimal SNP.
Apa saja upaya Perpusnas untuk mengatasi Perpustakaan SMPT yang belum terakreditasi?
Pemerintah, salah satunya melakukan penyediaan koleksi buku dengan PROGRAM BUKU BERMUTU. Sekolah menjadi tanggung jawab Kemendikdasmen dalam beberapa waktu terakhir mengirimkan bantuan buku-buku ke berbagai sekolah. Perpusnas menyediakannya dengan mengirimkan ke desa, dengan menyediakan fasilitas buku dan rak. Sekolah dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
Selain itu, upaya perpusnas dalam program perpustakaan yang belum terakreditasi memberikan bimbingan, pelatihan secara online secara bertahap (gelombang) sehingga mempermudah para pengelola perpustakaan di Sekolah, Madrasah, Perguruan Tinggi (SMPT).
“Tahun 2025, Perpusnas mendorong SMPT untuk menetapkan kebijakan, pedoman, SOP untuk pengelolaan internalnya. Perpusnas membuat templatenya sehingga SMPT dapat mengadopsinya dan diimplementasikan di perpustakaannya,” tandas Taufiq.
Bagaimana dengan perpustakaan di daerah?
Taufiq menjelaskan bahwa perpustakaan di daerah peloksok tergabung dalam Taman Baca Masyarakat (TBM) merupakan sebuah gerakan dari masyarakat atau komunitas untuk menyediakan bahan-bahan literasi bagi anak-anak ataupun penduduk sekitarnya. Perpusnas memberikan penguatan-penguatan yang berjenjang bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kota/Kabupaten.
“Kami lewat skema dana alokasi khusus (DAK) ada program dana dekonsentrasi, Kami memberikan stimulan-stimulan untuk gerakan-gerakan literasi di masyarakat pedesaan, terluar dan tertinggal. Contohnya, Perpusnas membantu perpustakaan keliling dengan mobil, sepeda motor yang membawa koleksi-koleksi dan kelengkapannya dan secara terjadwal mengunjungi daerah-daerah ataupun kelompok masyarakat yang agak sulit untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah atau daerah” tegas Taufiq.
Sudah berapa kali Bapak Berkunjung ke IBM Bekasi, apakah ada kesan dan pesannya?
Kesan Taufiq pada IBM Bekasi dengan mengutip ungkapan Kepala Perpusnas yang baru dilantik, Endang Aminudin Aziz menekankan bahwa yang paling penting dalam sebuah perpustakaan bukanlah sekadar koleksi buku atau luas gedung, tetapi berbagai aktivitas yang terjadi di dalamnya. Koleksi dan gedung memang penting, tetapi keberadaan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan pembelajaran yang aktif dan dinamis adalah inti dari fungsinya.
Taufiq baru kali pertama hadir di IBM Bekasi, Ia mengemukakan kesan pada pelaksanaan kegiatan UPT Perpustakaan dan Publikasi Digital IBM Bekasi. Menurutnya, sejak dari awal kegiatan cukup padat, variatif dan dikemas dengan integratif dengan melibatkan mahasiswa, pelaku dunia usaha, pelajar SMP/MTs, SMA/SMK/MA, pengelola perpustakaan SMPT, pembina kesiswaan SMP/MTs, SMA/SMK/MA, para jurnalis mahasiswa IBM Bekasi yang penuh aktif dan kreatif.
“Kegiatan UPT Perpusidigit IBM Bekasi dengan mahasiswanya mengadakan kegiatan-kegiatan literasi bukan hanya membaca, tetapi bagaimana berlatih untuk menjadi broadcaster dan jurnalis, dan ini inisiatif yang sangat luar biasa sekali penuh dengan muatan aktivitas literasi kreatif,” kesan bangga Taufiq.
Pada pamungkas wawancara, Taufiq menyampaikan dukungan atas perubahan IBM Bekasi menjadi Universitas. Menurutnya, IBM Bekasi bergerak progresif, maju, dan mengembangkan diri menjadi universitas.
“Ini merupakan hal yang cukup maju dari pimpinan lembaga pendidikan dan berkat dukungan dari para mahasiswa, selamat dan sukses untuk IBM Bekasi menjadi Universitas, insya Allah harapannya dapat terealisasi dengan waktu yang segera,” do’a Taufiq.
